Transformasi Pendidikan Dimulai Dari Guru

Transformasi Pendidikan Dimulai Dari Guru



Ari Tri Noeryanti, S.Sos

buharyort3@gmail.com

 

 

            Sebuah organisasi International yang disebut UNESCO ( The United Nations Educational Scientific and Cultural Organization ) dari PBB mendeklarasikan sejak 5 Oktober 1994 yang artinya saat ini sudah 28 tahun. Tahun ini (2022) mengambil tema ‘The transformation of education begins with teachers “, yang artinya transformasi pendidikan dimulai dari guru. Hal ini mengindikasikan bahwa titik berat bukan hanya fokus peran guru dalam pendidikan namun dinamika atau perubahan dimulai dari guru sendiri sebagai tokoh utama dalam pendidikan. Meskipun teknologi maju peran guru tidak dapat digantikan sepenuhnya oleh teknologi.

            Berdasarkan riset yang dilakukan Kemendikbudristek, pandemi Covid-19 telah menimbulkan kehilangan pembelajaran (learning loss) literasi dan numerasi yang signifikan. Oleh sebab itu disusun Kurikulum Prototipe sebagai bagian dari kurikulum nasional untuk mendorong pemulihan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Sejak tahun 2022, kurikulum nasional memiliki tiga opsi yaitu Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat (Kurikulum 2013 yang disederhanakan), dan Kurikulum Prototipe. Pemulihan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 penting dilakukan untuk mengurangi dampak kehilangan pembelajaran (learning loss) pada peserta didik. Salah satu indikasi (learning loss) yang tampak adalah berkurangnya kemajuan belajar dari kelas 1 ke kelas 2 SD setelah satu tahun pandemi. Hasil riset Kemendikbudristek menunjukkan, sebelum pandemi, kemajuan belajar selama satu tahun (kelas 1 SD) adalah sebesar 129 poin untuk literasi dan 78 poin untuk numerasi. Setelah pandemi, kemajuan belajar selama kelas 1 berkurang secara signifikan (learning loss). Untuk literasi, (learning loss) ini setara dengan 6 bulan belajar, sedangkan untuk numerasi, (learning loss) tersebut setara dengan 5 bulan belajar. Data tersebut merupakan hasil riset Kemendikbudristek yang diambil dari sampel 3.391 siswa SD dari 7 kabupaten/kota di 4 provinsi, pada bulan Januari 2020 dan April 2021 ( sumber : Kemendikbudristek, Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 810/sipres/A6/XII/2021).

            Untuk mengatasi learning loss, para guru dan pemerhati pendidikan meningkatkan kapasitas guru dibidang teknologi melalui penggunaan internet dapat melaksanakan massive open online course yang pesertanya berasal dari berbagai tempat, serta jumlahnya bisa massif sesuai platform dengan cara instan dan praktis. Hasil peningkatan kapasitas guru secara massif dapat dirasakan di seluruh Indonesia sebagai buktinya pengajaran menjadi bervariasi. Contoh media ajar yang dikembangkan saat pandemic adalah modul digital, buku digital, worksheet digital, media ajar berbasis android, augmented reality ( AR ), platform daring semakin bermanfaat seperti googleclassroom, quipper school, rumah belajar, meja kita, icando, google for education, IndonesiaX, Microsoft office 365, ruang guru, sekolahmu.

Saat pertemuan kedua Kelompok Kerja Pendidikan (Education Working Group/EdWG) G20 yang dibuka pada Rabu (18/5/2022) dan berlangsung selama dua hari secara hibrid, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menjelaskan peran gotong royong sebagai landasan transformasi pendidikan Indonesia melalui terobosan Merdeka Belajar sekaligus menjadi dasar agenda prioritas bidang pendidikan G20. Transformasi terjadi melalui percepatan penggunaan teknologi juga ditandai oleh peluncuran platform merdeka mengajar 19/8/2022 pada hari jumat. Platform merdeka mengajar telah diakses oleh 1,2 juta guru yang berlatih, berbagi secara mandiri. Sekitar 3,2 juta pengguna belajar.id yang menggunakan pengajaran melalui google workspace for education seperti Google classroom, drive, meet, jamboard, vocabulary, podcasts dan masih banyak lagi.

Pertanyaannya mengapa setelah banyak hal dilakukan transformasi pendidikan belum sepenuhnya berjalan dengan mulus . Banyak keluhan penurunan kemampuan dan mental peserta didik meskipun telah diatasi dengan teknologi. Hal ini memunculkan dugaan bahwa peran guru sebagai aktor dan pengguna dan pembuat teknologi tidak dapat digantikan. Selama menggunakan platform pengajaran daring apakah peserta didik benar – benar telah difasilitasi dengan baik? Apakah guru hanya mengirim media ajar tanpa ada feedback? Atau tanpa evaluasi dan penghargaan sehingga tidak dapat memotivasi peserta didik untuk menguasai materi. Akhirnya dugaan terkonfirmasai bahwa transformasi pendidikan bukan teknologi namun tetap guru. Karena tanggungjawab guru sebagai engineer dari skenario pembelajaran yang menggunakan teknologi pendidikan. Teknologi pendidikan adalah cara – cara yang dilakukan agar pembelajaran berjalan efektif dan efisien sehingga berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Teknologi pendidikan bukan sekedar hard tech/teknologi perangkat keras namun juga soft tech / kemampuan sosial emosional, umpan balik, motivasi , cara – cara efektif dan efisien yang merupakan sentuhan dari pribadi guru sebagai teladan, motivator serta role model.  Belajar teknologi sangat perlu namun peran pendidik tetap menjadi priotitas guru.

 MATERI TUTORIAL

https://youtu.be/NUu2pXFIW1A

https://youtu.be/NKoh1ENEbS8

https://youtu.be/TgyDIHIGp8w