Pendidikan Karakter dan Konsep Diri Peserta Didik


Pendidikan Karakter dan Konsep Diri Peserta Didik

Oleh : Efan Oktofa, S.Pd

Pendidikan karakter tidak memandang bahwa pembangunan nilai etika sebagai “proyek temporer”, melainkan sebuah upaya berkelanjutan dan terus-menerus. Pendidikan karakter menempatkan tradisi religius dan budaya sebagai jangkar perilaku dan pembentukan sikap dan sifat. Pendidikan karakter meyakini bahwa manusia yang memiliki religiusitas dan komitmen kebudayaan akan semakin termotivasi untuk menjadi agen perubahan dalam masyarakat dan berkomitmen pada kebaikan. Pendidikan karakter merupakan keseluruhan proses pendidikan yang dialami peserta didik sebagai pengalaman pembentukan kepribadian melalui memahami dan mengalami sendiri nilai-nilai, keutamaan-keutamaan moral, nilai-nilai ideal agama, nilai-nilai moral pancasila, dan sebagainya. Meskipun lingkungan sekolah berperan kuat dalam pendidikan karakter, peran orang tua, masyarakat, dan negara tidak kalah penting. Nilai-nilai kebaikan dan kejujuran sebagai bagian dari pendidikan karakter tidak akan dapat terealisasi menjadi karakter individu, jika tidak pernah dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

   Pendidikan karakter di Indonesia didasarkan pada sembilan karakter dasar yang menjadi tujuan pendidikan karakter antara lain cinta kepada Allah, tanggung jawab, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, kreatif, mewujudkan keadilan, kepemimpinan, rendah hati dan toleransi. Untuk itu proses pendidikan karakter di sekolah melibatkan semua komponen seperti isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga dalam lingkungan sekolah. Pendidikan karakter dalam pembelajaran dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, atau pendidikan akhlak yang tujuannya mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

Pemahaman tentang pendidikan karakter bagi peserta didik saat ini sangatlah penting untuk membekali diri peserta didik dengan memegang teguh nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan karakter. Dengan memahami dan menerapkan pendidikan karakter, tentunya peserta didik akan memiliki konsep diri yang positif sebagai perasaan dan gagasan yang dimiliki individu tersebut untuk menghasilkan perilaku positif sehingga akan terhindar dari kenakalan remaja yang marak terjadi. Papalia dalam Pratiwi menyatakan bahwa permasalahan yang sering muncul pada remaja adalah rendahnya pemahaman tentang dirinya sendiri atau konsep diri dalam menyikapi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh remaja. Mengingat konsep diri adalah sebuah gambaran seseorang tentang kemampuan yang dimiliki dan memahami sifatnya sendiri. Salah satu yang dapat mempengaruhi konsep diri yang positif tentunya dapat melalui pemahaman dan penanaman nilai-nilai karakter seseorang itu sendiri. Peserta didik yang memiliki konsep diri yang positif menjadi tidak cemas dalam menghadapi situasi baru, mampu bergaul dengan teman-teman seusianya, lebih kooperatif dan menaati norma yang berlaku. Menurut Rini Jacinta menyatakan konsep diri positif yaitu pandangan dan keyakinan yang dimiliki seseorang sekalipun ia mengalami kegagalan namun tetap optimis dan selalu berpikir positif terhadap sesuatu. Konsep diri negatif adalah pandangan atau ketidakpercayaan yang dimiliki seseorang dengan beranggapan negatif terhadap kegagalan yang pernah dialaminya.

Menurut penelitian Abbir Tannir dan Anies, dengan memahami serta mengimplementasikan pendidikan karakter yang disediakan pada kurikulum pendidikan di sekolah dapat meningkatkan konsep diri peserta didik. Pendidikan karakter sangat berkaitan dan berpengaruh terhadap konsep diri peserta didik. Hal ini juga diperkuat dari hasil penelitian disertasi Cindy Patella menyatakan bahwa “Character education attempts to guide to make the right enhanced self confidence and skill”. Melalui penanaman pendidikan karakter kepada peserta didik dapat meningkatkan kualitas peserta didik dengan menggali potensi yang ada dalam dirinya sehingga nantinya akan terbentuk perilaku yang positif.